Film ini berkisah tentang Radha, seorang perempuan yang
tangguh dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Diawali dari pernikahan antara Radha
dengan Shamu yang sejak semula telah dibayang-bayangi hutang. Untuk mengadakan
pesta pernikahan mereka berdua, ibu Shamu meminjam uang kepada rentenir yang
bernama Sukhilala. Hutang inilah yang semakin lama semakin berkembang sehingga
Radha dan Shamu hidup di dalam tekanan. Kerja keras setiap hari tidak mencukupi
kebutuhan keluarga mereka yang telah dikaruniai momongan. Satu demi satu
kekayaan mereka, seperti sapi, sawah, perhiasan berpindah tangan kepada
Sukhilala untuk menebus hutang. Hingga akhirnya Shamu mengalami sakit dan
memutuskan untuk meninggalkan keluarganya untuk mencari pekerjaan di
perantauan.
Penderitaan Radha yang harus menanggung dua anak, Birju dan
Ramu, semakin berat ketika terjadi banjir yang menenggelamkan desa dan
menghancurkan rumah mereka. Saat itu sebenarnya Sukhilala menawarkan bantuan,
tetapi Radha menolak. Ia memilih kelaparan bersama-sama dengan anak-anaknya
daripada menerima bantuan dari rentenir busuk. Akhirnya dengan usaha yang
keras, Radha mampu membesarkan anak-anaknya dengan mengolah sawah yang tersisa,
meskipun hasilnya harus dipotong untuk membayar hutang.
Birju, anak yang pertama, akhirnya menyadari bahwa
keluarganya telah diperdaya oleh Sukhilala. Dengan amarah yang meluap-luap,
Birju berambisi untuk membunuh Sukhilala dan mengembalikan harkat ibunya. Tetapi
niat Birju dicegah oleh Radha. Ia menentang Birju menggunakan kekerasan, karena
tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Bahkan di akhir cerita, Radha berani
menembak sendiri Birju untuk menghentikan niat anaknya membalaskan dendam dengan
membawa lari putri Sukhilala. Tembakan itu dalah tembakan kasih sayang seorang
ibu kepada anaknya agar tidak lagi hidup di dalam rasa dendam.
Film ini mencerminkan konteks India pada waktu itu (tahun
50-an). Ada banyak rentenir yang sukses menindas saudaranya sendiri karena
masalah pendidikan yang belum merata. Pada saat Sukhilala menunjukkan bukti
catatan hutang kepada Birju, Birju kebingungan karena tidak dapat membaca. Ketika
ia meminta tolong kepada tetangganya ternyata mereka pun juga tidak bisa
membaca. Akhirnya mereka percaya saja akan hutang yang semakin menumpuk karena
kebodohan mereka sendiri.
Radha digambarkan sebagai sosok yang benar-benar tegar dan
kuat. Bahkan ia digambarkan lebih “kuat” daripada Shamu, suaminya sendiri. Ia
memiliki prinsip yang teguh. Ada kalanya Radha digambarkan perkasa dengan
kekuatan dan ketegarannya, ada kalanya pula Radha digambarkan penuh dengan
kelemah lembutan. Mother India adalah sebuah pemaparan bahwa wanita pun
memiliki kekuatan dan bahkan bisa melebihi laki-laki. Perlawanan antara Radha
dengan Sukhilala adalah simbol perlawanan antara laki-laki yang menggunakan
logika dan otot, dengan perempuan yang menggunakan perasaan dan kelemahlembutan.
Tidak selamanya yang lemah itu akan hancur. Radha melarang Birju, anaknya,
untuk menggunakan kekerasan karena harga diri itu tidak hanya ditentukan karena
kemenangan akal dan okol saja. Tapi siapa yang paling kuat bertahan, dialah
yang akan dihargai. Radha di masa tuanya sangalah dikagumi dan dihargai karena
kekuatan untuk bertahan dari penderitaan. Bukan ambisi untuk menjatuhkan karena
dendam.
Salam Sinema!!
Komentar
Posting Komentar