“Come and See” adalah ucapan yang dikutip dari kitab Wahyu 6 yang mengajak
untuk datang dang melihat gambaran-gambaran di akhir jaman. Berulang kali frase
ini ditulis di pasal 6 untuk menunjukkan betapa menakutkannya akhir jaman. Dan film
Come and See merupakan film yang mengajak untuk melihat ketakutan-ketakutan
dalam perang dunia ke-2. Film ini mengisahkan seorang remaja dari sebuah desa
di Belarusia, Uni Soviet yang menemukan sepucuk senjata terkubur di dalam
tanah. Dengan senjata itu, ia pun bergabung dengan para gerilyawan Belarusia
yang tengah bersiap menghadapi infiltrasi Jerman ke Uni Soviet. Namun ketika
kembali ke rumah, remaja tersebut menjumpai rumahnya kosong.Ia menerima kabar
bahwa ibu dan kedua adik kembarnya sudah dibunuh pasukan Nazi yang menyerbu
kempung mereka. Dalam perjalanan selanjutnya, remaja tadi menjumpai banyak peristiwa
yang sangat memilukan. Ia menyaksikan tentara Jerman dengan kejam menyiksa,
membunuh, memerkosa warga Belarusia dalam gelak tawa memuakkan. Peristiwa yang
paling tragis dalam film ini adalah saat tentara Jerman mengumpulkan warga desa
ke dalam sebuah bangunan tua, mengancing pintunya, dan kemudian membakar sampai
habis menyisakan abu. Setelah peristiwa pembakaran gedung tua tersebut,
munculah pembalasan dari para gerilyawan yang menyandra sejumah tentara Nazi
yang tertangkap. Mereka menghujani tentara Nazi dengan rentetan peluru hingga
tak tersisa satu nafaspun. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Semua adalah
korban!
Datang dan lihatlah kengerian perang, di mana manusia menjadi lebih hina
dari binatang. Perang seperti halnya akhir jaman yang penuh dengan ratapan.
Aleksei Kravchenko mampu memerankan Florya, remaja yang menyaksikan kejamnya
perang, dengan begitu baik. Raut mukanya benar-benar mampu memancarkan
ketakutan dan kepedihan mendalam. Remaja memang fase pencarian di mana
seseorang mencari siapa sebenarnya dirinya dan ke mana ia harus membangun
kehidupannya. Dan dendam kebencian terhadap lawan peranglah yang terpupuk dalam
diri Florya. Di akhir film, Florya memberondong gambar Hitler dengan
senapannya. Ia melampiaskan rasa bencinya setelah menyaksikan ratusan – bahkan ribuan
orang dianiaya, dibunuh, diperkosa, dan dibakar.
Come and See... datang dan lihatlah amarah, rasa kecewa, duka, dan trauma
melebur dalam jiwa yang rapuh. Film yang menggugah kesadaran kita terhadap hadirnya
mereka yang berbeda, bukanlah musuh. Musuh kita adalah diri kita sendiri.
Salam Sinema!!!
Komentar
Posting Komentar