Melihat perbedaan pendapat sebagai sebuah kekayaan wacana
itu tidak mudah. Setiap orang akan “marah” ketika menjumpai pendapat yang berbeda
dari dirinya. Oleh karenanya film ini mengambil judul “12 Angry Man”. Dua belas
orang yang “marah” karena ada pendapat yang berbeda dari pendapatnya. Kemarahan
itu membutuhkan penataan.
Film ini menggambarkan dengan apik bagaimana perbedaan
pendapat 12 juri yang akan menentukan nasib seorang anak yang diduga melakukan
pembunuhan. Meskipun hanya seorang yang menyatakan anak itu tidak bersalah,
tapi pemimpin dewan juri memberi ruang bagi siapa saja untuk mengungkapkan
argumennya. Jadi sepanjang film ini hanyalah berisi percakapan, perdebatan, adu
argumentasi dua belas juri pengadilan dalam satu ruangan.
Pada dua per tiga film hujan pun turun. Hujan inilah yang
menjadi penanda perubahan suasana. Perdebatan yang tadinya panas dan tegang, tatkala
hujan turun mulai ada titik cerah. Akhir dari film ini mengubah keadaan semula.
Seluruh juri akhirnya menyatakan sepakat bahwa anak itu tidak bersalah. Sebuah pelajaran
yang berharga tentang membangun dialog dan objektifitas. Memberi ruang bagi
perbedaan dan melihat perbedaan sebagai sebuah kekayaan wacana.
Komentar
Posting Komentar